Sunday, 14 September 2008

Malam ini

Kemal,

Kau meninggalkan aku lagi...
Disini...sendiri menjalin jejaring sepi...
Kemal,
Malam ini dingin, kau tau?
Hatiku yang tadi sempat menghangat dengan kehadiranmu, pelan-pelan mulai membeku, dijajah sepi...dan kembali disetubuhi rasa dukahati

Kemal,

Jangan salahkan dirimu dan jangan lagi kau memohon maaf kepadaku,
Ini adalah suatu bentuk kompensasi dari rasa cinta kepadamu...
Yang harus aku terima, dengan melupakan rasa sakit hati...

Kemal,

Lagi-lagi aku bertanya...namun hanya kepada udara lugu yang hanya tersenyum meragu dan hanya kepada dinding kosong melingkar yang tak mampu berkata ingkar,

"Apa yang dia rasakan...ketika beradu denganmu dari balik kelambu kalian...
Apa yang dia rasakan...ketika dimanja olehmu, diperlakukan selayaknya putri Raja...
Apa yang dia rasakan...ketika mendapati engkau selalu ada untuk mendengar keluhnya...
Apa yang dia rasakan...ketika tahu dia adalah seorang wanita yang beruntung..."


Kemal,

Aku tak pernah tahu rasanya, dan kukira...aku takkan pernah tahu...

"Karena kelambu kita bersama adalah membran maya yang tak tersentuh...
Karena kemanjaan yang kamu berikan, hanya diketahui sejatinya oleh kita berdua...
Karena keberadaanmu seperti halimun tipis yang cepat menghilang dari balik awan...
Dan karena aku... bukanlah wanita menawan beruntung itu yang bisa memilikimu utuh,..."


Kemal, i feel lonely this night...


-Aisha-

0 comments: