Saturday 13 September 2008

Larut Malam

Sayangku,
Kau tahu,
Mengapa saat malam, bintang bisa terlihat?
Karena malam membuka selimutnya pada bumi
agar putra-putrinya bisa melihat indahnya permata malam
yang dia simpan disiang hari

Karena itu,
putra-putrinya di bumi
mudah untuk membuka hati
kala berkata-kata dimalam hari

Dan dimalam hari pula,
kala selimut hati tersibak
kutemukan dalam hatimu
kepingan permata dari keanggunan Balqish pada Sulaiman
serpihan permata dari keabadian cinta Zulaikha pada Yusuf
dan penggalan cahaya dari ketulusan cinta Ingrid pada Soekarno

Kau tahu,
aku larut dalam pesonamu
dalam hatimu
dalam jiwamu

- Kemal -

A little whistle

if love has a name, i'm sure it will be Aisha
if uncondtional love has a name, i'm sure it will be Aisha
it I could rename the Venus, I will name her Aisha
if the sea could be renamed, I call her Aisha

I will sing those, over and over again...

- Kemal -

Venus

Diatas puncak bukit bundar, dibawah gelapnya malam, kita berbaring merebahkan raga.
Menikmati pijatan gravitasi ibu bumi.
Disembunyikan ilalang liar

Kau disampingku.
Dan kita berdua menatap indahnya temaram langit malam
Yang membuka selimut birunya.

Menampilkan tarian via lactea
yang berjajar indah
dalam gelapnya panggung langit malam
Sementara di tepian langit,
Aurora Borealis berpendar indah laksana sinaran arena lazuardi.

Lembut peri malam berdendang membelai jiwa
Menyenandungkan kidung-kidung asmara
Terbawa angin, damaikan hati

Sebutir bintang bergulir jatuh dari singgasananya di sana.
Ekor cahayanya melambai indah dalam gelap langit malam.
Menyapa kita, berbicara dalam bahasa kalbu,
Cinta itu anugrah, wahai insani
Kemudian ia tersipu malu, bersembunyi dalam selimut langit

"Ungkapkan keinginanmu, sayang. Biar bintang itu sampaikan pada sang Khalik.."

Kau memandangku dengan cahaya laksana Venus pagi.
Begitu semerbak merona

"Kuingin sendiri bersamamu. Dibelai oleh rayuan peri malam, hingga nanti."
Kemudian kau bisikkan mantra-mantra keabadian yang suci
Yang tak satu bintangpun pernah mendengarnya
Membaur dalam indahnya senandung peri malam

Dan kau hadirkan senyumku
yang tersembunyi dalam sunyinya batin.

"Kaulah nafasku, Venus pagiku..
Bintang yang kucinta
hingga waktuku di pojok semesta ini usai.."

- Kemal -

Via Lactea

Aku di sisimu... kamu di sisiku...kita berdua di dalam kegelapan...menikmati ranah bintang di galaksi bimasakti...Via Lactea

Aku berbisik lembut kepada sepasang mata bening yang menatapku, priaku...Kemalku,"Berapa lama lagi waktu kita kan bersama?"

Aku seperti merebutmu, ... walau hanya sebatas memilikimu di malam-malam yang dingin, berbagi waktu...cinta...kedamaian. Satu malam hari ini, dan ratusan malam lain yang sudah kita imajinasikan...

Aku seperti mencurimu, ... walau hanya mendapatkan perhatianmu di waktu-waktu kosongmu, ketika tak ada lagi seorang yang kau ajak bicara tentang cinta...

"Apakah kau bahagia Kemalku?" "Bersamaku atau bersamanya..." "Apakah aku akan terus sanggup membayangkan ketika kau bermanja dengannya...di luar malam indah kita...di luar waktu legamu..." "Apakah aku harus menulikan telingaku dan membutakan hatiku?"

Kemal, pernahkah aku sebutkan kepadamu, ada 100 juta bintang di Via Lactea...uff...seperti itulah buih perasaanku kepadamu, menyebar kemana-mana...di sini Kemal, disini! Angkasaku, kepunyaanmu...

Indah ya Kemal, namun tetap saja...keindahan itu hanya bisa di lihat di malam yang gelap dan sepi seperti saat ini,...walau sebenarnya kita saling mencintai sepanjang hari...


-Aisha-

Friday 12 September 2008

Bunga

Bunga indah di taman,
kutahu banyak kumbang yang ingin hinggap
Bila kau lelah berwarna merah
Ku akan menjadi putih yang menyeka
Bila kau lelah dalam hitam
Ku akan menjadi lembaran pelangi yang mewarnamu

Agar hatimu merekah bahagia
dan merona kembali dalam sejuknya pagi
setiap hari

Wahai Aisha,
bunga indah di tamanku

- Kemal -

Suara Hati Aisha

Membaca barisan kata cintamu..
membuatku ingin mendapatkan sayap sang malaikat,
agar aku bisa terbang bagaikan rama-rama yang menurutmu tercantik..

Kemalku,
kaulah perwujudan cinta sejatiku
kepada kaum yang pernah aku benci dan maki setengah mati..

Dan baru kepada Kemal lah,
aku jatuh cinta setengah mati..

- Aisha -


Tentang Cinta

Aisha,
pernah kubertanya pada diriku
Apakah cinta itu ?
Saat itu aku tak tahu

Yang kutahu adalah,
aku bahagia saat bersamamu

aku tersenyum tak putus-putusnya
saat jiwamu tersenyum

aku terpesona tak henti-hentinya
saat suara hatimu berdendang

Dan,
baru kusadar bahwa,
bahagia adalah Aisha
senyuman adalah Aisha
pesona adalah Aisha

Dan,
akhirnya kutakragu
untuk mengakui
cinta adalah Aisha
karena Aisha adalah kebahagiaan, senyuman, dan pesona yang kurasa

Dan,
kuakui
aku terluka saat tahu kau terluka
aku frustasi saat tahu aku tak bisa apa-apa

Dan kini,
kuakui
tanpa keraguan

aku cinta kau,
Aisha

- Kemal -

The Soul of Love

Aisha,
kata orang,
jiwa itu jauh lebih kuat dibandingkan raga

apa yang kita katakan kepada jiwa kita
adalah apa yang akan ditaati oleh raga kita
sekalipun raga kita melemah

apalagi jiwa yang bersinar karena cinta nan tulus

dan Aisha, adalah cinta itu..

ijinkan aku menjadi penjaga hatimu,
Guarda El-Corazon,
sekalipun dengan sayap-sayap lemahku

- Kemal -

Cepatlah sembuh my moon river

Kutahu dirimu sakit...
Namun kau tetap sempatkan untuk menyapaku...
Menemani malamku yang dingin...
Membuatku tertawa dan seringkali tersipu...
Bisa-bisanya Kemalku, pembuat mimpi indahku...
Kemal yang cerdas, bijak dan selalu penuh cinta...
Ach, cepatlah sembuh Kemalku...
Aku ingin trus melihat kepakan sayapmu...kuat mengarungi angkasa hatiku,...
menjelajah samudera cintaku,...

Moon River, wider than a mile,
I'm crossing you in style some day.
Oh, dream maker, you heart breaker,
Wherever you're going I'm going your way.
Two drifters off to see the world.
There's such a lot of world to see.
We're after the same rainbow's end
Waiting 'round the bend,
My huckleberry friend,
Moon River and me.



-Aisha-

Thursday 11 September 2008

Masih Di Langit Yang Sama

Selamat malam angin malamku, Aisha
Maafkan daku, pria kecil ini
yang tak kuat mengepakkan sayap-sayap kecilku
menembus dinginnya malam
melewati larutnya malam

Namun disini
kita memandang langit yang sama


-Kemal-

Selamat Malam Kemal...

Dimanakah dirimu pujanggaku,
Malam semakin lelap, namun kau tak tampak juga di sisiku...
Oh, buanglah halimun gelap yang menyelimuti hati ini Kemalku,
Sehingga aku tak kan pernah merasa kehilangan dirimu....



-Aisha-

Sleepless Night

Aisha, bagaimana dikau pagi ini ? Apakah damai dalam tidurmu telah mendekapmu hingga pagi ? Kuharap anugrah itulah yang menemanimu semalam.

Tenanglah dinda, aku tak akan kemana-kemana.
Walau hanya demikian yang bisa kulakukan untukmu.

Tenanglah dinda, mulailah hari-harimu kembali.
Tulislah cerita yang dulu pernah kita rajut.
Nafkahi putrimu semata wayang.

Dan nanti saat kau lelah karena kehidupan,
kan kaudekap engkau dengan jiwaku,
walau dari kejauhan
dengan segala keterbatasanku.

Tenanglah dindaku, Aisha.

-Kemal-

Morning

Kemal, selamat pagi...
Semoga kau selalu bahagia menjalani hari-harimu...
Kemal sayangku...
Apakah akan ada serenade cinta untukku pagi ini...?
Ataukah itu hanya sebuah harapan semu untukku...



-Aisha-

Rhapsody Untuk Aisha

Aku sangat mengagumimu
Kau.. luarbiasa, sayang
Kau tahu, hal pertama setibanya dikantor, setelah percakapan terakhir itu
Yang kulakukan adalah
Menulis poems untukmu

Termenung di depan fsmu... lama
It's my heart
Aku yang tak mampu memberimu apa-apa
Sekalipun kita sekarang tahu, cuman segini limit kita

Aisha, namun aku tak bisa bohong, percikan rasa itu masih sangat kuat
Maafkan aku ya
Dan ijinkanlah aku sesekali meneleponmu
Menjenguk secuil jendela kasihmu

Dan akupun berterimakasih atas adanya kau dalam hari2ku
Hari-hari ini indah sekali, bagiku
Aku kecanduan untuk menjenguk jendela jiwawmu
Aku kecanduan untuk bertukar kata dengan mu
Dan akupun akan merindukan renyahnya tawamu...

I love u
My bitter sweet love
My beloved best friend

Tidurlah dinda Aisha
Istirahatlah
Kita ketemu di alam mimpi sebagai suami dan istri yang saling menyayangi
Punya anak banyak
Dan bahagia ..
Seperti dongeng yang diceritakan para orang tua kita, disaat kita kecil menjelang tidur..

- Kemal -

Wednesday 10 September 2008

Enjoy this pain...

Ku tak bisa berdusta..."i need u...still need u"
Dari segala macam keterbatasanmu....aku sudah berterimakasih kau pernah ada,
Kehadiranmu yang tak perlu melalui sentuhan....dekapan...belaian....ciuman....
Hanya lewat kata per kata saja....dan terkadang suara lembutmu...
Kumenjadi tau kamu pernah ada untukku.....
Aku sudah cukup bahagia...pada mu Kemalku, lelaki malamku...


ps :
Taukah kamu, kata apa yang tertahan di otakku...sehingga ikut menahan jemariku menekan tuts keyboard kata per kata itu? Namun aku tetap ingin kau tahu, Kemalku...


"Dont leave me...."


Duh Gusti...paringi hambaMu niki ngapuro...sepuranMu
Duh Gusti....



-Aisha-

Rabu, Tengah Malam, 10 September 2008


Alunan musik lama dari Mr Big menemani perjalanan pulangku. Hatiku... remuk redam. Aku marah, sedih dan frustasi. Logika dan hatiku tak sejalan lagi. Aku tak tahu, apalagi yang bisa kupikirkan. Saat ini, mungkin kuhanya bisa bertahan dalam kewarasan.

"It's late at night and neither one of us is sleeping
I can't imagine living my life after you're gone
Wondering why so many questions have no answers
I keep on searching for the reason why we went wrong.."


Melintasi tol pulang kerumah, aku merasa menjadi pria yang paling menyedihkan. Aku benci pada diriku sendiri. Benci pada keterbatasanku. Benci pada semua yang aku tak mampu.

Namun ...
Aku hanyalah manusia biasa.
Manusia biasa yang tidak bisa lari dari skenario takdir. Manusia biasa yang tak bisa lari dari putaran waktu. Pria kecil dengan segudang tanggung jawab dan beban amanah.

Aku.. terikat dengan semua itu.
Mengapa kita tidak bertemu sejak awal ? Mengapa Gusti Alloh mempertemukanku, dengan seorang yang kuidam-idamkan, setelah aku berkeluarga ? Bahkan beberapa minggu sebelum istriku dinyatakan positif hamil ? Apa arti pertemuan kami ? Mengapa kami dipertemukan ?
Aku.. tak tahu.
Aku.. tak tahu Ya Alloh, apa hikmah dibalik skenario besarMU kali ini.
Siang itu setelah pembicaraan kami, aku hanya bisa bersimpuh di hadapanMU. Menangis, mengiba, memohon ampun, sepuasnya, padaMU.
Maha Suci Engkau, Ya Alloh. Maha Suci Engkau, Sang Sutradara Besar.

***

"Where is our yesterday
You and I could use it right now
But if this is goodbye.."

Pembicaraan tadi siang adalah sebuah pembicaraan indah dengan wanita yang terindah, namun juga menjadi pembicaraan yang menyedihkan. Seandainya aku bisa memutar waktu, untuk tidak berbicara mengenai hal tersebut dengannya. Pembicaraan yang ..

Aisha, kau adalah wanita yang kucari selama ini. Dan aku sangat menyayangimu.

"Just take my heart when you go
I don't have the need for it anymore
I'll always love you, but you're too hard to hold
Just take my heart when you go.."


***

"I'd give my everything
If only I could turn you around
But if this is goodbye"

Aisha,
aku tahu
Hatimu begitu tulus
Begitu menawan
Walau onak dan duri kehidupan telah begitu kejam menderamu.
Namun, kau tetap suci dan tulus.
Kau tundukkan semua cobaann itu dengan ikhlas.

Dan aku temukan telaga kebeningan itu didirimu. Sebuah oase dengan air bening yang menyejukkan, dimana jiwa dan hatiku merasa nyaman dan damai. Dimana ragaku menemukan ritme detakannya yang hilang. Dimana logikaku bisa berlarian dengan riang bersama logika yang kau bawa. Dan menari. Dan berdansa diantara jalinan kata-kata novelmu.

Didirimu pula kutemukan ketegaran lembut seorang wanita.

Saat itu, aku hanya bisa ternganga kagum.
Aisha, mengapa kita tidak dipertemukan sejak awal ? Dimana belum ada ikatan tanggungjawab yang membelitku ?

"Just take my heart when you go
I don't have the need for it anymore
I'll always love you but you're too hard to hold
Just take my heart when you go.."


Aisha, aku tahu, kau jauh lebih terluka lagi..
Maafkan,
maafkan aku sayang.
"Just take my heart when you go..", Aisha.
***
"I would do anything for you
Anything for you
If I only had you by my side
I would do anything for you
Anything for you
If you wave goodbye
I'll be waiting for you.."


- Kemal -

22:47 pm in the same day

"mungkin saya egois,.....mungkin saya bodoh.....mungkin saya naif....tapi kenapa hati saya sakit lihat blog kamu, maaf yah, tentu saja ini adalah nafsi yg tak terkontrol dr saya, seharusnya saya bahagia melihat kamu bahagia Kemal...seharusnya saya bahagia.....Tapi my dear Kemal, Aishamu ini hanyalah manusia biasa.....yang rapuh dan mudah terkulai....


Kemal, maafkan aku....maafkan ketidakjujuranku, maafkan sikap sok tegarku....aku ingin melihatmu bahagia Kemalku, maka jangan lihat aku....jangan lihat lagi...."



-Aisha-

Rabu Malam, 10 September 2008

Saya mencintainya...
Walau siang tadi saya memutuskan untuk hanya bersahabat dengannya...
Omongan itu terlontar begitu saja dari mulut saya,...dan cepat, bahkan setelahnya saya merasa menyesal dengan apa yang sudah saya katakan.
Kata-kata yang terus terang membuat hati saya sakit sendiri...
Karena saya pasti akan kehilangan dia....
Karena saya telah menyodorkan kepadanya sebuah pilihan yang sulit...
Karena sebenarnya saya sudah tahu, apa yang akan dia katakan kepada saya...
Karena tentu saja tak akan pernah ada sosok saya dalam rencana hidup masa depannya...
Dan ribuan karena lain yang saya sudah tahu dari awal akan terjadi!

Tapi setega-teganya saya...ga mungkin saya tega dengan bayi mungil yang lucu dan suci...yang akan lahir dari rahim wanita yang dinikahinya...
Mencium bau bayi saja sudah membuat saya seperti mencium wanginya surga, dan mungkin lembutnya seperti ketika saya mencium kening Rosul...

Ketika saya mendengar buah hati yang di dambakannya sudah ada di rahim Istrinya,...
Buah hati yang mereka tunggu selama 5 tahun...
Saya tak bisa berbuat apa-apa, dan memang sebenarnya sudah tak ada yang bisa saya lakukan sedari awal karena dia sudah menikah...
Dia mencintai saya setelah dia menikah...


Saya mencintainya...
Walau sedari awal saya tau akan percuma...
Logika saya juga sudah mengingatkan hal itu...namun lagi-lagi perasaan sensitif saya yang mengatur saya...

Malam ini rasanya saya nggak bakal bisa tidur,...duh, sampai kapan? sehari? dua hari? seminggu?

Kemal...saya bingung...
Rasanya cinta belum mau berdamai dengan saya...

Kemal...apa salah saya...


-Aisha-