Monday 6 October 2008

Dan di malam ini, berakhirlah sudah asa itu

aisha: :(
aisha: emangnya aku ngapain kamu si...
aisha: aku juga ga ndatangin kamu mas
kemal: iya.. thx atas kebaikanmu
aisha: hm
aisha: aku ga nyangka tapi...
aisha: kamu tega nyuekin aku sampai seperti itu mas
kemal: krn aku takut
aisha: takit apa? jelasin
aisha: *takut
aisha: /me dengerin..akan selalu dengerin kamu
kemal: kau sudah tahu jawabnya
aisha: kali ini ga, demi Allah
aisha: aku ga tau
aisha: apa yg kamu takutkan
kemal: takut kalo hatiku kembali jatuh hati padamu kembali
aisha: kamu tau...
aisha: aku sangat menderita...
aisha: tolong jgn abaikan aku mas
aisha: aku tak kan menuntutmu apa2, sungguh!'
aisha: aku hanya ingin kamu ada...membalas sapaanku...
kemal: yah ..
aisha: tolong..i beg u
kemal: aku tak akan mengabaikan channel persahabatan
aisha: hmm
aisha: tak bisakah kita seperti dulu lagi...
aisha: tak bisakah mas?
kemal: hmm...
kemal: maafkan aku,.. aisha
aisha: hm.
kemal: maaf..
kemal: aku rasa.. aku butuh off dulu
kemal: maafkan aku
aisha: ingin aku tersenyum mendengar kata2mu..
aisha: susah ya..utk ikhlas itu
aisha: kenapa aku benar2 bisa jatuh cinta padamu...
kemal: me too
aisha: sudahlah
aisha: sekarang susah bagiku utk mempercayai kata2 kalau kamu mencintaiku
aisha: orang yg mencintai ga mungkin tega melihat yg dicintai menderita..
kemal: maafkan aku ...
aisha: sudah maafin kamu dan selalu maafin kamu
kemal: :)
kemal: thx...
aisha: jangan hubungi aku lagi ya...
kemal: kurasa aku harus off dulu skrng ..
kemal: smg jalur sahabat masih terbuka
aisha: entahlah
aisha: oke...thx utk penjelasanmu
kemal: thx atas semuanya ..

********


Kamu ingat Kemal? kita sering saling bertanya...apa sebenarnya rencana Tuhan mempertemukan kita...aku yang terlebih dulu tahu jawabnya, aku bilang...
"Kemal, sebelum bertemu denganmu...kepercayaanku terhadap pria itu sudah hilang, ga ada...aku anggap pria itu brengsek, kejam...tetapi setelah aku mengenalmu, rasanya anggapanku selama ini salah tentang pria...ada juga pria yang baik, sepertimu...kehadiranmu, membuat mindsetku tentang pria berubah Kemal...mungkin inilah rencana Tuhan menghadirkanmu untukku."

Dan aku ingat, kamu tertawa mendengarnya...kamu mensyukuri rencana Tuhan mengapa kamu ada untukku...dan kemudian aku bertanya kepadamu...
"Terus, apa maksud Tuhan mendatangkan aku dalam kehidupanmu Kemal?"
Kau terdiam seolah berfikir, kemudian kamu tertawa perlahan, kamu bilang...
"Aku belum tau..."
Kufikir, saat itu kamu belum tahu jawabannya, karena hidupmu yang sudah sempurna dan memiliki segalanya...yah aku pun saat itu tak tahu jawabannya Kemal...

Namun malam ini, ku menjadi tahu...
Mengapa Tuhan menemukan aku, memasukkan aku sesaat untuk mempermanis kehidupanmu...

"Karena Tuhan ingin kau menemukan cinta yang sebenarnya memang hanya kamu berikan kepada istrimu...kepada calon buah hati kalian setelah sekian lamanya menunggu...Tuhan ingin memperbaiki kehidupan pernikahan kalian...entah apa yang terjadi, keputusanmu bisa begitu cepat...aku memang tak pernah berharap dan menuntut banyak hal kepadamu, namun kamu tetap kembali pulang kan?...dan meninggalkanku menikmati lara hati ini sendirian di lorong sepi...
Tuhan pasti tahu apa yang terbaik untukmu Kemal, keluargamu lebih berharga dari pada aku...aku yang belum pernah merasakan aku ini layak dipertahankan oleh pria baik sepertimu...
Kemal, mungkin aku tak berharga...namun aku bahagia ( walau harus mengorbankan hatiku yang telah terenggut olehmu ), aku bisa berarti untuk kehidupan pernikahan kalian...dan aku bisa, membuatmu kembali mencintai istrimu..."

Selamat tinggal Kemal...

Baru kali ini aku mencintai pria, seperti aku mencintaimu, mengorbankan kebahagiaanku, untuk melihatmu bahagia...


-Aisha yang memeluk lara-

Saturday 4 October 2008

Kidung Cinta

Kemal, aku menulis kidung cinta ini untukmu…
Dengarkah kau pada sebuah simfoni nya…
Lirih memang Kemal…
Sayangku, kamu masih sayangku…
Apa kabarmu pagi ini…
Adakah mentari tadi merangkul untuk memberimu kehangatan?
Adakah udara pagi yang samar sejuk membasuh mukamu…
Adakah wangi embun yang menitik di sela rerumputan membasahi kakimu...dan meninggalkan aromanya disana
Adakah secangkir kopi kosong dimana bibirmu masih membekas basah di sana, tertinggal di meja,
Kemal, aku menulis kidung cinta ini, seakan aku berada di sana…bersamamu menghabiskan hari,
Mengikutimu seperti halimun yang penasaran…halimun yang kesepian…
Kemal, apakah aku hanya tampak indah di matamu…
Sedangkan aku tak terlihat di mata orang lain…
Ataukah aku yang berhenti terpesona terhadap orang lain,…
Kemal, mungkin sekarang aku telah buta…mungkin perasaanku telah tuli, bahkan hatiku telah bisu…
Aku tak dapat merasainya Kemal…
Hanya denganmu saja…terukir dalam apa itu Cinta…
Kemal, aku sakit…merana…di suatu ruang sepi
Namun aku akan selalu menulis kidung cinta ini hanya untuk melafalkan sebuah asa,

Kemal, aku merindukanmu…membelai hangat pipimu, menyentuh lembut ujung bibirmu, membisikkan kata cinta yang lembut di telingamu…Kemal…


-Aisha-

Friday 3 October 2008

Friday, October the third

Diam-diam aku menulis lagi...
Menorehkan sebuah asa untuk kau dapat membacanya...
Malam ini aku telah menangis untukmu...
Untuk mu dan untuk sebuah kenangan,yang bahkan tak pernah bisa sekali pun kukecap kebahagiaannya...
Aku tak pernah bisa tahu apa yang kau rasa sekarang...
Tak pernah bisa ku ukur dari sisi hati mana engkau sudah merasakan bahagia selepas ku pergi...
Hatiku hampa Kemal...
Sumpah, aku merindukanmu...ah air mata ini menitik lagi...membasahi sudut keyboard laptopku...
Chat denganmu barusan...ternyata hanya menambah kesedihanku...
Mendapatimu bersikap beda...memang kenyataan yang harus aku terima...
Aku tahu, kamu berusaha memperbaiki diri...
Aku hanya bisa mengamatimu...jauh, dari sudut pandang sisi hatiku...sumpah mati menahan rasa ingin mendekatimu...ingin menyapamu...
Bahkan sekedar berbagi cerita ringan aku tak mampu lagi...
Setiap ada kesempatan denganmu, semua cerita seakan menguap entah kemana...
Tertutupi oleh rasa kangenku yang sangat membumbung kepadamu...
Aku hanya diam, menahan kelu di hati yang langsung berdebar...dan mentah dengan kehilangan kata per kata,
Hatiku belum berubah Kemal...secuil pun belum...setitik pun tak mampu...
Namun sekarang kau hanyalah bayangan,....yang menjauh bila kudekati...

Apakah kau bahagia Kemal?
Bagilah sedikit untukku...


-Aisha-

Monday 22 September 2008

Sendiri ( lagi )

Berjalan sendiri di sudut sepi...
Di bawah purnama yang berbayang awan hitam...
Malam ini tak tampak aurora borealis yang engkau katakan indah,
Bahkan bintang yang biasanya berkedip dan berpesta di langit pun tak nampak...
Semua ikut muram, semua ikut merasakan duka...
Kutatap langit...gugugan bintang...kucari purnama yang membeku diam,
Dan kuberi senyuman...
"Sudahlah, aku tak ingin lagi mengacaunya...aku yakin dia bisa bahagia, walau tanpa aku..."
Bintang masih terdiam lesu, purnama pun masih membeku...
Semua hampa dan kosong, udara tiba-tiba begitu dingin menyergap...
"Dia tak pernah memberikan torehan luka baru untukku...aku tak pernah menganggapnya begitu..."
Aku berhenti berjalan...menekuk lututku dan berjongkok dalam sepinya jalan dan malam,
Desis angin membiusku...
"Tapi kau mencintainya......kau mencintainya....."

"Cinta bisa dinikmati tanpa harus memiliki...." aku pun kembali menatap langit, memberikan senyuman ku yang termanis

"Dia mendo'akanku semalam...dan itu sudah lebih membuatku bahagia..."

Angin berdesis nyinyir...

dan masih akan kusambung lagi ceritaku....

-Aisha-

Sunday 21 September 2008

Bidadari Yang Membuat Betari Ratih Cemburu

Malam itu aku dan diriku tengah duduk-duduk menikmati indahnya malam. Hembusan angin berbisik peri malam menemani bincang-bincang hati kami. Dan pelangi malam yang muncul setelah embun malam turun, mengitari pesona emas sang rembulan.

"Wahai aku, ada apa dengan hatimu ? Kulihat kelambunya tersingkap menebarkan aroma cinta dan kesedihan bersama ?"

"Wahai diriku, kau lebih tahu tentang hatiku dibandingkan aku."

"Apakah tentang bidadari indah yang kau temukan dalam pengelanaanmu ?"

"Ya, bidadari indah yang telah membuat betari Ratih cemburu dan betara Kamajaya hancur luluh.."

"Wanita terindah dengan pesona surgawi itukah ?"

"Ya... bidadari yang begitu bijak dan lembut, dengan ketulusan cinta yang jarang ditemukan diantara sesama anak manusia...
Bidadari yang melayang indah bersama angin berbisik dengan kemilau jiwa yang laksana berlian,
yang tak mudah hanyut oleh hantaman badai kehidupan,
yang mengajari jiwa kerdil pria kecil ini mengenai indahnya bait-bait puisi
dan dahsyatnya lirik-lirik prosa sastrawi..
yang begitu tulus penyayang"

"Dan kau begitu mencintainya ?"

"Dia adalah guru yang mengajarkan sebuah jendela hati baru padaku..
Yang membuatku memahami kecemerlangan Venus
Yang membuaku bersedia memandang mars dari sisi lain..
Sementara aku..
Masih tak mampu bergeser dari titik kebodohan dan kepandiranku...."

"Dan kau begitu mencintainya ?"

"Dia laksana dewi Ratih dengan segenap sayap-sayap putihnya..
Yang membuatku serasa Betara Surya
Yang menyayangi aku layaknya aku seorang Betara Kamajaya
Walaupun aku, hanya secercah nyala lilin ditengah malam
Secercah lilin di dalam gubuk reyot..."

"Dan kau begitu mencintainya ?"

Aku hanya bisa bersimbah airmata mendengar jawaban Diriku. Sayatan sembilu kian menganga menoreh pada hatiku, menebarkan harumnya cinta dan aroma duka.

Bahkan sayatan itu, telah membelah sirkuit logika di otak dan jiwaku.

"Diriku, kau tahu apa arti pertemuan kami ?"

Diriku hanya menggeleng.

"Wahai Aku, tak ada sesuatu yang kebetulan dalam perhitunganNya yang Maha Teliti..."

Aku kembali jatuh tersungkur.

"Wahai diriku, kau tahu mengapa kelambu hatiku tersingkap dan menebarkan aura cinta sekaligus kesedihan ?"

Diriku tersenyum.

"Lukamu adalah lukaku, wahai Aku... Tentu Diriku sangat tahu sekali."

"Ya Diriku,
Aku hampir saja menabrak batas tipis dimensi bumi dan nirwana.."

"Jadi ?"

"Aku tak sanggup untuk menjadi Jaka Tarub
yang mengorbankan seorang bidadari langit sehingga menjadi istrinya.

Aku tak sanggup menjadi langit
yang mampu menampung sang surya, rembulan, angin dan pelangi dalam lindungannya.

Aku tak mampu menjadi sang surya
yang sanggup menerangi seantero semesta.

Aku tak kuasa menjadi rembulan
yang menerangi pojok-pojok malam.

Aku hanya pria kecil selayak nyala lilin,
yang berharap sanggup bersanding dengan bidadari yang lebih anggun dari Betari Ratih..

Namun aku tiada bersayap..."

Aku kembali menangis.

"Apapun langkah yang kupilih,
aku tak bisa lari dari kenyataan bahwa akan ada luka yang kutoreh
baik di bumi
maupun di langit nirwana.."

Aku kembali jatuh terpuruk dalam tangisan lara.

"Kau tahu Diriku,
betapa frustasinya aku saat tahu,
bahwa Aku akan menorehkan luka baru
Diatas lukanya yang ingin kututup ?"

Diriku mengangguk pelan. Linangan airmatanya bersatu dengan Aku.

"Wahai Diriku, kau tahu bukan,
menabrak batas dimensi bumi dan nirwana akan membuatku laksana Durjana yang dibencinya ?"

Diriku mengangguk pelan. Kebisuannya membuat Aku kembali menelan lara.

"Wahai Diriku, hanya satu hal yang boleh kulakukan sekarang,
menjaga sang bumi dan merawat mahameru di bumi
agar kelak para dewa dan dewi bisa bersanding
baik dilangit dan dibumi..."

"Ya, Aku.
Dan akan kubingkai indah sang bidadari yang membuat betari Ratih menjadi cemburu itu
dalam pantai hati yang takkan pernah tercemar dan pudar.
Karena dialah,
bidadari yang telah melalui Via Lactea dengan begitu anggunnya,
Aurora Borealis yang berpendar indah laksana sinaran arena lazuardi,
kepingan permata dari keanggunan Balqish pada Sulaiman,
serpihan permata dari keabadian cinta Zulaikha pada Yusuf,
penggalan cahaya dari ketulusan cinta Ingrid pada Soekarno,

Dan... wanita dalam doaku pada NYA
doa akan seribu kebahagiaan baginya..
doa yang setiap hari kupanjatkan pada NYA

agar nanti, suatu saat kelak,
bidadari yang lebih indah dari Betari Ratih itu
akan bertemu dengan pria yang lebih indah
dari pada Betara Kamajaya..
Dan mereka berdua dilimpahi semua yang aku tak mampu memberinya"

au revoir, mon amour
- Kemal -

Tentang Dia

Dia hampir menjadi kenangan,
Hanya butuh sebuah pengakuan, dan dia adalah kenangan...
Manis, sangat manis,
Karena dia pria yang sangat sempurna,
Setidaknya di mataku...di hatiku...dan darahku...
Pria manis yang sangat kuinginkan...pernah, dan ternyata akan selalu kuinginkan,
Namun hanya bisa kuwujudkan dalam mimpi, dalam tulisan, dalam imajinasi...
Dia adalah impianku...yang sudah terwujud hanya dalam dunia maya,
Dunia yang semu penuh mimpi kata para awam, namun sudah berhak dikatakan menjadi dunia nyata menurutku...hanya menurutku...
Dia adalah cita-citaku, dimana akhirnya aku yakin pada kebenaranNya, Tuhan selalu menciptakan karya ciptaNya dengan jeli...dengan cerdas...dan hati-hati,
Dalam mata nya, kutemukan bayanganku, yang tak mungkin juga tergapai olehnya...
Dalam karya nya, kulihat manifestasiku, yang mungkin...tak dapat diraihnya...
Dalam hatinya...selalu kulihat ada cintaku untuknya...
Dia sempurna...setidaknya, dia mahluk yang sangat elok di hatiku,
Aku tahu, bagaimana pun, saat ini akan tiba,...
Dimana aku tak mampu lagi berpijak dengan kedua kakiku untuknya...
Dimana hatiku tak mampu lagi bersikap irasional dengan mengharapkannya...
Dimana harusnya aku tak perlu merasai perasaan ini...
Mengharapkan dia ada untuk sekedar memelukku, adalah mimpi kosong di hari buta...
Saat ini, yang bisa kuharapkan adalah dia selalu memeluk kenangan tentang ku, bait-bait putus asa tentang cinta yang pernah kami kumandangkan berdua, rekaman tawaku, celotehku, isakku...semuanya... semoga terpigura indah di hatinya...
Saat ini, aku hanya ingin memejamkan mataku, untuk mengenangnya, pria sempurna yang ingin kumiliki...ah...

-Aisha-

Saturday 20 September 2008

Terlalu awal untuk bahagia...

A : Ke…
K : Ya Sayang…
A : Bagaimana kalau engkau tiba-tiba menghilang dari kehidupanku?
K : …
A : Ke?
K : Yap…Jangan bicarakan itu saat ini Ai…
A : Karena saat itu akan tiba juga…
K : Hm..mm, kok bisa?
A : You will have a baby Ke… tapi jangan khawatir, walau aku akan sedih engkau menghilang…namun, aku akan lebih bahagia melihatmu tersenyum dalam damai…menggendongnya dalam pelukanmu…nice…
K : Thanks…tapi kok bicarain hal ini…
A : … dan bagaimana kalau aku yang menghilang Ke?
K : *tertawa tawar dan kering* punya fikiran seperti itu Ai?
A : Aku merasa kita bukan pasangan Ke…seperti menyiksa diri…apakah kau bisa menikmati hubungan ini, mencintai, bahkan sangat mencintai…menginginkan…namun tak bisa memiliki?
K : Aku kira sudah sejauh ini, aku bisa menikmatinya Ai…
A : Apakah itu adalah cinta Ke? Cinta yang harusnya saling take and give…
K : *tertawa tawar* aku hanya ingin mendengar suaramu Ai…bergelung dengan nikmat dalam candamu…renyah tawamu
A : …
K : Oke, oke…aku dengarkan…Luapkanlah perasaanmu sayang…
A : Aku mencintaimu Ke…sangat, engkau adalah satu-satunya pria yang aku inginkan…
K : Thanks Ai…
A : Aku jatuh cinta sekaligus patah hati, dan rasa itu harus aku telan sekaligus, setiap hari…masygul…
K : …
A : Semakin aku merasa sepi…sakit, argh,..hal yang sebetulnya aku sudah tau akan terjadi dan aku tak boleh berlebihan kepadamu,…namun perasaanku menjadi sedemikian dalam Ke…aku wanita biasa…lemah, tak berdaya…
K : Aku tak ingin kau begitu Ai…
A : Aku akan mencoba untuk terus bersinar dalam bias warna pelangi yang indah Ke…setidaknya di pandanganmu saja,…setelah hujan, dia akan muncul di sudut hati, begitu seterusnya…sepertinya itu adalah jalan Tuhan untuk lebih dewasa…tersenyum di kala duka, bersyukur di kala musibah.
K : Hmm..ya…
A : Mungkin aku tak bijaksana, membawa obrolan seperti ini denganmu, di waktu-waktu sempit kita…yang cukup berharga, maafkan aku…
K : …
A :Hanya ingin kau lebih bisa merasakan, apa yang aku rasa… aku tak terprogram untuk selalu merasa bahagia...

-Aisha-

Thursday 18 September 2008

Candle light of the night

I'm not worthy enough for being a sun
not worthy enough for imitating the sun
Maybe I'm just as worst as a candle light

If you feel lonely without the sun
If you feel lonely when the night's come
then let me be the little fire of a candle
...

- Kemal -

Wednesday 17 September 2008

Night

I wish...the sun is for me...not only the shine...
Kebahagiaan ini begitu indah, walau sangat terbatas, walau banyak barrier yang tak boleh diterjang...
I wish...the sadness is for me...not only the happiness...
Baru akan terasa dia dapat mencintaiku...di saat aku bisa merengkuh dan membuatnya nyaman di kala kesedihannya...

Kemal...Kemal....Kemalku...


ai lav yu... :-)

-Aisha-

Berlian

Aisha, kau tahu
kenapa banyak orang menyukai berlian ?
karena berlian sanggup memantulkan kerlip bintang dilangit
sementara dia berasal dari perut bumi.

tetaplah menjadi Aisha yang kemilau
yang mempesona seisi maklum bumi saat memandang langit malam
yang mempesona filsuf saat memandang berlian
tetaplah menjadi Aisha yang mempesona

..dan tercinta..

Tuesday 16 September 2008

Berkata kepada sang kekasih

Aku? Berlian?
Ah kau selalu memujiku Kemal, seolah aku tiada cela di hadapanmu...

Kemal,
Aku yakin engkau pasti tahu...berlian berasal dari apa...
Dari batu yang mempunyai zat sangat keras Kemal...
Dan yang namanya batu tetaplah sebuah batu,
Kita sebagai awam juga tak bisa membedakan batu mana yang telah mempunyai unsur menjadi berlian,
Yang tampak di mata kita hanyalah batu-batu biasa seperti batu sungai, batu gunung, atau bahkan batu yang ada di tepi jalan, yang bisa kita tendang seenak hati...
Sedangkan yang akan membuat batu itu terasah berkilau, adalah berkat jasa seorang ahli berlian...

Kemal,
Aku ini hanyalah perwujudan dari sebuah batu, yang mungkin tak ada artinya di mata orang lain...namun, apabila di dalam hatimu aku sudah tampak seperti sebuah berlian.... maka kaulah...Kemal sayangku seorang, ahli berlianku yang paling brillian,...yang telah menggosokku, merubahku dengan segunung kesabarannya, sampai aku berkilau seperti sebuah berlian...

Dan, kaulah sebenarnya yang paling indah berkilau...


-Aisha-

Berlian

Kata orang,
berlian berharga mahal
karena tiap sisinya
masing-masing bercahaya laksana kejora

Karena itu,
bosan tiada menghinggap
pada orang yang berhati berlian
dan tahu cara melihat berlian

Adakah aku berlian ?
Aku tak tahu
Yang kutahu pasti cuman satu
aku harus menuju kesana

Tersenyumlah, wahai kau yang berpunya hati berlian..
Bahagialah, wahai kau yang kemilau bak berlian
..Aisha..

- Kemal -

Monday 15 September 2008

Terbang

Mengepaklah terus
ke langit
dengan sayap-sayap lembutmu
yang kuat dan indah

-Kemal-

Jadi apa yang kamu inginkan

Apakah kau ingin semua sayapku patah...ataukah kau ingin aku terus mengepakkan sayap lemahku bersamamu?

-Aisha-

Embun Pagi

Dan pagi ini,
kala embun masih menggayut manja di daun
dan mentari segar bertabur
adakah sayap-sayap itu tumbuh kembali ?

menghapus mimpi buruk semalam..

- Kemal -

Sunday 14 September 2008

Rasanya...

Rasanya saat ini , aku baru merasa bagaimana sayapku patah satu persatu...

-Aisha-

Rembulan

Aisha,
ku tahu,
kau paling tak suka bila kusudah berucap maaf

Namun kau tahu Aisha,
hanya itulah kata yang kutahu
untuk mengungkapkan ke tak berdayaanku

Sebuah bumi dengan dua rembulan,
bagaimanakah menentukan rukyat dan hilal ?

Hancur hatiku menyimak sinaran hatimu
kutahu
ada lagi luka baru karenaku

walaupun sejak awal ku berniat membasuh semua sedihmu..
memberikan bahagia padamu

kau tahu akupun merana
karena tak mampu memberikan bahagia
padamu Aisha

- Kemal -

Malam ini

Kemal,

Kau meninggalkan aku lagi...
Disini...sendiri menjalin jejaring sepi...
Kemal,
Malam ini dingin, kau tau?
Hatiku yang tadi sempat menghangat dengan kehadiranmu, pelan-pelan mulai membeku, dijajah sepi...dan kembali disetubuhi rasa dukahati

Kemal,

Jangan salahkan dirimu dan jangan lagi kau memohon maaf kepadaku,
Ini adalah suatu bentuk kompensasi dari rasa cinta kepadamu...
Yang harus aku terima, dengan melupakan rasa sakit hati...

Kemal,

Lagi-lagi aku bertanya...namun hanya kepada udara lugu yang hanya tersenyum meragu dan hanya kepada dinding kosong melingkar yang tak mampu berkata ingkar,

"Apa yang dia rasakan...ketika beradu denganmu dari balik kelambu kalian...
Apa yang dia rasakan...ketika dimanja olehmu, diperlakukan selayaknya putri Raja...
Apa yang dia rasakan...ketika mendapati engkau selalu ada untuk mendengar keluhnya...
Apa yang dia rasakan...ketika tahu dia adalah seorang wanita yang beruntung..."


Kemal,

Aku tak pernah tahu rasanya, dan kukira...aku takkan pernah tahu...

"Karena kelambu kita bersama adalah membran maya yang tak tersentuh...
Karena kemanjaan yang kamu berikan, hanya diketahui sejatinya oleh kita berdua...
Karena keberadaanmu seperti halimun tipis yang cepat menghilang dari balik awan...
Dan karena aku... bukanlah wanita menawan beruntung itu yang bisa memilikimu utuh,..."


Kemal, i feel lonely this night...


-Aisha-

Saturday 13 September 2008

Larut Malam

Sayangku,
Kau tahu,
Mengapa saat malam, bintang bisa terlihat?
Karena malam membuka selimutnya pada bumi
agar putra-putrinya bisa melihat indahnya permata malam
yang dia simpan disiang hari

Karena itu,
putra-putrinya di bumi
mudah untuk membuka hati
kala berkata-kata dimalam hari

Dan dimalam hari pula,
kala selimut hati tersibak
kutemukan dalam hatimu
kepingan permata dari keanggunan Balqish pada Sulaiman
serpihan permata dari keabadian cinta Zulaikha pada Yusuf
dan penggalan cahaya dari ketulusan cinta Ingrid pada Soekarno

Kau tahu,
aku larut dalam pesonamu
dalam hatimu
dalam jiwamu

- Kemal -

A little whistle

if love has a name, i'm sure it will be Aisha
if uncondtional love has a name, i'm sure it will be Aisha
it I could rename the Venus, I will name her Aisha
if the sea could be renamed, I call her Aisha

I will sing those, over and over again...

- Kemal -

Venus

Diatas puncak bukit bundar, dibawah gelapnya malam, kita berbaring merebahkan raga.
Menikmati pijatan gravitasi ibu bumi.
Disembunyikan ilalang liar

Kau disampingku.
Dan kita berdua menatap indahnya temaram langit malam
Yang membuka selimut birunya.

Menampilkan tarian via lactea
yang berjajar indah
dalam gelapnya panggung langit malam
Sementara di tepian langit,
Aurora Borealis berpendar indah laksana sinaran arena lazuardi.

Lembut peri malam berdendang membelai jiwa
Menyenandungkan kidung-kidung asmara
Terbawa angin, damaikan hati

Sebutir bintang bergulir jatuh dari singgasananya di sana.
Ekor cahayanya melambai indah dalam gelap langit malam.
Menyapa kita, berbicara dalam bahasa kalbu,
Cinta itu anugrah, wahai insani
Kemudian ia tersipu malu, bersembunyi dalam selimut langit

"Ungkapkan keinginanmu, sayang. Biar bintang itu sampaikan pada sang Khalik.."

Kau memandangku dengan cahaya laksana Venus pagi.
Begitu semerbak merona

"Kuingin sendiri bersamamu. Dibelai oleh rayuan peri malam, hingga nanti."
Kemudian kau bisikkan mantra-mantra keabadian yang suci
Yang tak satu bintangpun pernah mendengarnya
Membaur dalam indahnya senandung peri malam

Dan kau hadirkan senyumku
yang tersembunyi dalam sunyinya batin.

"Kaulah nafasku, Venus pagiku..
Bintang yang kucinta
hingga waktuku di pojok semesta ini usai.."

- Kemal -

Via Lactea

Aku di sisimu... kamu di sisiku...kita berdua di dalam kegelapan...menikmati ranah bintang di galaksi bimasakti...Via Lactea

Aku berbisik lembut kepada sepasang mata bening yang menatapku, priaku...Kemalku,"Berapa lama lagi waktu kita kan bersama?"

Aku seperti merebutmu, ... walau hanya sebatas memilikimu di malam-malam yang dingin, berbagi waktu...cinta...kedamaian. Satu malam hari ini, dan ratusan malam lain yang sudah kita imajinasikan...

Aku seperti mencurimu, ... walau hanya mendapatkan perhatianmu di waktu-waktu kosongmu, ketika tak ada lagi seorang yang kau ajak bicara tentang cinta...

"Apakah kau bahagia Kemalku?" "Bersamaku atau bersamanya..." "Apakah aku akan terus sanggup membayangkan ketika kau bermanja dengannya...di luar malam indah kita...di luar waktu legamu..." "Apakah aku harus menulikan telingaku dan membutakan hatiku?"

Kemal, pernahkah aku sebutkan kepadamu, ada 100 juta bintang di Via Lactea...uff...seperti itulah buih perasaanku kepadamu, menyebar kemana-mana...di sini Kemal, disini! Angkasaku, kepunyaanmu...

Indah ya Kemal, namun tetap saja...keindahan itu hanya bisa di lihat di malam yang gelap dan sepi seperti saat ini,...walau sebenarnya kita saling mencintai sepanjang hari...


-Aisha-

Friday 12 September 2008

Bunga

Bunga indah di taman,
kutahu banyak kumbang yang ingin hinggap
Bila kau lelah berwarna merah
Ku akan menjadi putih yang menyeka
Bila kau lelah dalam hitam
Ku akan menjadi lembaran pelangi yang mewarnamu

Agar hatimu merekah bahagia
dan merona kembali dalam sejuknya pagi
setiap hari

Wahai Aisha,
bunga indah di tamanku

- Kemal -

Suara Hati Aisha

Membaca barisan kata cintamu..
membuatku ingin mendapatkan sayap sang malaikat,
agar aku bisa terbang bagaikan rama-rama yang menurutmu tercantik..

Kemalku,
kaulah perwujudan cinta sejatiku
kepada kaum yang pernah aku benci dan maki setengah mati..

Dan baru kepada Kemal lah,
aku jatuh cinta setengah mati..

- Aisha -


Tentang Cinta

Aisha,
pernah kubertanya pada diriku
Apakah cinta itu ?
Saat itu aku tak tahu

Yang kutahu adalah,
aku bahagia saat bersamamu

aku tersenyum tak putus-putusnya
saat jiwamu tersenyum

aku terpesona tak henti-hentinya
saat suara hatimu berdendang

Dan,
baru kusadar bahwa,
bahagia adalah Aisha
senyuman adalah Aisha
pesona adalah Aisha

Dan,
akhirnya kutakragu
untuk mengakui
cinta adalah Aisha
karena Aisha adalah kebahagiaan, senyuman, dan pesona yang kurasa

Dan,
kuakui
aku terluka saat tahu kau terluka
aku frustasi saat tahu aku tak bisa apa-apa

Dan kini,
kuakui
tanpa keraguan

aku cinta kau,
Aisha

- Kemal -

The Soul of Love

Aisha,
kata orang,
jiwa itu jauh lebih kuat dibandingkan raga

apa yang kita katakan kepada jiwa kita
adalah apa yang akan ditaati oleh raga kita
sekalipun raga kita melemah

apalagi jiwa yang bersinar karena cinta nan tulus

dan Aisha, adalah cinta itu..

ijinkan aku menjadi penjaga hatimu,
Guarda El-Corazon,
sekalipun dengan sayap-sayap lemahku

- Kemal -

Cepatlah sembuh my moon river

Kutahu dirimu sakit...
Namun kau tetap sempatkan untuk menyapaku...
Menemani malamku yang dingin...
Membuatku tertawa dan seringkali tersipu...
Bisa-bisanya Kemalku, pembuat mimpi indahku...
Kemal yang cerdas, bijak dan selalu penuh cinta...
Ach, cepatlah sembuh Kemalku...
Aku ingin trus melihat kepakan sayapmu...kuat mengarungi angkasa hatiku,...
menjelajah samudera cintaku,...

Moon River, wider than a mile,
I'm crossing you in style some day.
Oh, dream maker, you heart breaker,
Wherever you're going I'm going your way.
Two drifters off to see the world.
There's such a lot of world to see.
We're after the same rainbow's end
Waiting 'round the bend,
My huckleberry friend,
Moon River and me.



-Aisha-

Thursday 11 September 2008

Masih Di Langit Yang Sama

Selamat malam angin malamku, Aisha
Maafkan daku, pria kecil ini
yang tak kuat mengepakkan sayap-sayap kecilku
menembus dinginnya malam
melewati larutnya malam

Namun disini
kita memandang langit yang sama


-Kemal-

Selamat Malam Kemal...

Dimanakah dirimu pujanggaku,
Malam semakin lelap, namun kau tak tampak juga di sisiku...
Oh, buanglah halimun gelap yang menyelimuti hati ini Kemalku,
Sehingga aku tak kan pernah merasa kehilangan dirimu....



-Aisha-

Sleepless Night

Aisha, bagaimana dikau pagi ini ? Apakah damai dalam tidurmu telah mendekapmu hingga pagi ? Kuharap anugrah itulah yang menemanimu semalam.

Tenanglah dinda, aku tak akan kemana-kemana.
Walau hanya demikian yang bisa kulakukan untukmu.

Tenanglah dinda, mulailah hari-harimu kembali.
Tulislah cerita yang dulu pernah kita rajut.
Nafkahi putrimu semata wayang.

Dan nanti saat kau lelah karena kehidupan,
kan kaudekap engkau dengan jiwaku,
walau dari kejauhan
dengan segala keterbatasanku.

Tenanglah dindaku, Aisha.

-Kemal-

Morning

Kemal, selamat pagi...
Semoga kau selalu bahagia menjalani hari-harimu...
Kemal sayangku...
Apakah akan ada serenade cinta untukku pagi ini...?
Ataukah itu hanya sebuah harapan semu untukku...



-Aisha-

Rhapsody Untuk Aisha

Aku sangat mengagumimu
Kau.. luarbiasa, sayang
Kau tahu, hal pertama setibanya dikantor, setelah percakapan terakhir itu
Yang kulakukan adalah
Menulis poems untukmu

Termenung di depan fsmu... lama
It's my heart
Aku yang tak mampu memberimu apa-apa
Sekalipun kita sekarang tahu, cuman segini limit kita

Aisha, namun aku tak bisa bohong, percikan rasa itu masih sangat kuat
Maafkan aku ya
Dan ijinkanlah aku sesekali meneleponmu
Menjenguk secuil jendela kasihmu

Dan akupun berterimakasih atas adanya kau dalam hari2ku
Hari-hari ini indah sekali, bagiku
Aku kecanduan untuk menjenguk jendela jiwawmu
Aku kecanduan untuk bertukar kata dengan mu
Dan akupun akan merindukan renyahnya tawamu...

I love u
My bitter sweet love
My beloved best friend

Tidurlah dinda Aisha
Istirahatlah
Kita ketemu di alam mimpi sebagai suami dan istri yang saling menyayangi
Punya anak banyak
Dan bahagia ..
Seperti dongeng yang diceritakan para orang tua kita, disaat kita kecil menjelang tidur..

- Kemal -

Wednesday 10 September 2008

Enjoy this pain...

Ku tak bisa berdusta..."i need u...still need u"
Dari segala macam keterbatasanmu....aku sudah berterimakasih kau pernah ada,
Kehadiranmu yang tak perlu melalui sentuhan....dekapan...belaian....ciuman....
Hanya lewat kata per kata saja....dan terkadang suara lembutmu...
Kumenjadi tau kamu pernah ada untukku.....
Aku sudah cukup bahagia...pada mu Kemalku, lelaki malamku...


ps :
Taukah kamu, kata apa yang tertahan di otakku...sehingga ikut menahan jemariku menekan tuts keyboard kata per kata itu? Namun aku tetap ingin kau tahu, Kemalku...


"Dont leave me...."


Duh Gusti...paringi hambaMu niki ngapuro...sepuranMu
Duh Gusti....



-Aisha-

Rabu, Tengah Malam, 10 September 2008


Alunan musik lama dari Mr Big menemani perjalanan pulangku. Hatiku... remuk redam. Aku marah, sedih dan frustasi. Logika dan hatiku tak sejalan lagi. Aku tak tahu, apalagi yang bisa kupikirkan. Saat ini, mungkin kuhanya bisa bertahan dalam kewarasan.

"It's late at night and neither one of us is sleeping
I can't imagine living my life after you're gone
Wondering why so many questions have no answers
I keep on searching for the reason why we went wrong.."


Melintasi tol pulang kerumah, aku merasa menjadi pria yang paling menyedihkan. Aku benci pada diriku sendiri. Benci pada keterbatasanku. Benci pada semua yang aku tak mampu.

Namun ...
Aku hanyalah manusia biasa.
Manusia biasa yang tidak bisa lari dari skenario takdir. Manusia biasa yang tak bisa lari dari putaran waktu. Pria kecil dengan segudang tanggung jawab dan beban amanah.

Aku.. terikat dengan semua itu.
Mengapa kita tidak bertemu sejak awal ? Mengapa Gusti Alloh mempertemukanku, dengan seorang yang kuidam-idamkan, setelah aku berkeluarga ? Bahkan beberapa minggu sebelum istriku dinyatakan positif hamil ? Apa arti pertemuan kami ? Mengapa kami dipertemukan ?
Aku.. tak tahu.
Aku.. tak tahu Ya Alloh, apa hikmah dibalik skenario besarMU kali ini.
Siang itu setelah pembicaraan kami, aku hanya bisa bersimpuh di hadapanMU. Menangis, mengiba, memohon ampun, sepuasnya, padaMU.
Maha Suci Engkau, Ya Alloh. Maha Suci Engkau, Sang Sutradara Besar.

***

"Where is our yesterday
You and I could use it right now
But if this is goodbye.."

Pembicaraan tadi siang adalah sebuah pembicaraan indah dengan wanita yang terindah, namun juga menjadi pembicaraan yang menyedihkan. Seandainya aku bisa memutar waktu, untuk tidak berbicara mengenai hal tersebut dengannya. Pembicaraan yang ..

Aisha, kau adalah wanita yang kucari selama ini. Dan aku sangat menyayangimu.

"Just take my heart when you go
I don't have the need for it anymore
I'll always love you, but you're too hard to hold
Just take my heart when you go.."


***

"I'd give my everything
If only I could turn you around
But if this is goodbye"

Aisha,
aku tahu
Hatimu begitu tulus
Begitu menawan
Walau onak dan duri kehidupan telah begitu kejam menderamu.
Namun, kau tetap suci dan tulus.
Kau tundukkan semua cobaann itu dengan ikhlas.

Dan aku temukan telaga kebeningan itu didirimu. Sebuah oase dengan air bening yang menyejukkan, dimana jiwa dan hatiku merasa nyaman dan damai. Dimana ragaku menemukan ritme detakannya yang hilang. Dimana logikaku bisa berlarian dengan riang bersama logika yang kau bawa. Dan menari. Dan berdansa diantara jalinan kata-kata novelmu.

Didirimu pula kutemukan ketegaran lembut seorang wanita.

Saat itu, aku hanya bisa ternganga kagum.
Aisha, mengapa kita tidak dipertemukan sejak awal ? Dimana belum ada ikatan tanggungjawab yang membelitku ?

"Just take my heart when you go
I don't have the need for it anymore
I'll always love you but you're too hard to hold
Just take my heart when you go.."


Aisha, aku tahu, kau jauh lebih terluka lagi..
Maafkan,
maafkan aku sayang.
"Just take my heart when you go..", Aisha.
***
"I would do anything for you
Anything for you
If I only had you by my side
I would do anything for you
Anything for you
If you wave goodbye
I'll be waiting for you.."


- Kemal -

22:47 pm in the same day

"mungkin saya egois,.....mungkin saya bodoh.....mungkin saya naif....tapi kenapa hati saya sakit lihat blog kamu, maaf yah, tentu saja ini adalah nafsi yg tak terkontrol dr saya, seharusnya saya bahagia melihat kamu bahagia Kemal...seharusnya saya bahagia.....Tapi my dear Kemal, Aishamu ini hanyalah manusia biasa.....yang rapuh dan mudah terkulai....


Kemal, maafkan aku....maafkan ketidakjujuranku, maafkan sikap sok tegarku....aku ingin melihatmu bahagia Kemalku, maka jangan lihat aku....jangan lihat lagi...."



-Aisha-

Rabu Malam, 10 September 2008

Saya mencintainya...
Walau siang tadi saya memutuskan untuk hanya bersahabat dengannya...
Omongan itu terlontar begitu saja dari mulut saya,...dan cepat, bahkan setelahnya saya merasa menyesal dengan apa yang sudah saya katakan.
Kata-kata yang terus terang membuat hati saya sakit sendiri...
Karena saya pasti akan kehilangan dia....
Karena saya telah menyodorkan kepadanya sebuah pilihan yang sulit...
Karena sebenarnya saya sudah tahu, apa yang akan dia katakan kepada saya...
Karena tentu saja tak akan pernah ada sosok saya dalam rencana hidup masa depannya...
Dan ribuan karena lain yang saya sudah tahu dari awal akan terjadi!

Tapi setega-teganya saya...ga mungkin saya tega dengan bayi mungil yang lucu dan suci...yang akan lahir dari rahim wanita yang dinikahinya...
Mencium bau bayi saja sudah membuat saya seperti mencium wanginya surga, dan mungkin lembutnya seperti ketika saya mencium kening Rosul...

Ketika saya mendengar buah hati yang di dambakannya sudah ada di rahim Istrinya,...
Buah hati yang mereka tunggu selama 5 tahun...
Saya tak bisa berbuat apa-apa, dan memang sebenarnya sudah tak ada yang bisa saya lakukan sedari awal karena dia sudah menikah...
Dia mencintai saya setelah dia menikah...


Saya mencintainya...
Walau sedari awal saya tau akan percuma...
Logika saya juga sudah mengingatkan hal itu...namun lagi-lagi perasaan sensitif saya yang mengatur saya...

Malam ini rasanya saya nggak bakal bisa tidur,...duh, sampai kapan? sehari? dua hari? seminggu?

Kemal...saya bingung...
Rasanya cinta belum mau berdamai dengan saya...

Kemal...apa salah saya...


-Aisha-